Kamis, 05 September 2019

Contoh Laporan: Biologi Acara 1. Mikroskop

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM
ACARA 1. MIKROSKOP


Di Susun oleh:
Nama: Hevia Purnama Sari
NPM:E1J013014
Hari/tanggal:Senin,30 September 2013
Dosen: Ir.Marulak Simarmata M.Sc,Ph.D.
Co Ass:Muhammad Saeh Roni
Laboratorium Agroekoteknologi
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU


BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Makhluk hidup tersusun mulai dari struktur-struktur yang sangat kecil sampai struktur yang sangat besar atau kompleks. Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu. Akan tetapi bagi struktur benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup membutuhkan alat bantu untuk dapat mengamatinya. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk mempermudah mengamati bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu yang dikenal dengan mikroskop.
Mikroskop adalah alat yang berperan sangat penting yang digunakan untuk mengamati benda-benda kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0,1 mm. Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup, dan sebesar apapun mahluk hidup tersebut pada dasarnya tersusun oleh sel-sel yang sangat kecil. Dengan munculnya mikroskop, ilmu biologi berkembang dengan sangat pesat.
Mikroskop terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu komponen optik dan komponen mekanik dan memilki fungsi yang berbeda-beda, dalam melakukan pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya sehingga mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan mikroskop harus juga diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada mikroskop itu sendiri.
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum ini adalah:
1.Mengetahui jenis-jenis mikroskop dan bagiannya.
2.Mengetahui cara menggunakan dan merawat mikroskop.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menurut sejarah, orang yang pertama kali berpikir untuk membuat mikroskop ini adalah Zacharias Janssen.Dibantu oleh Hans Janssen mereka membuat Mikroskop pertama kali pada tahun 1590. Mikroskop pertama yang dibuat pada saat itu mampu melihat perbesaran objek hingga dari 150 kali dari ukuran asli.Beberapa tahun kemudian Galileo menyelesaikan pembuatan Mikroskop pada tahun 1609 dan Mikroskop yang dibuatnya diberi nama yang sama dengan penemunya, yaitu Mikroskop Galileo. Mikroskop jenis ini menggunakan lensa optik, sehingga disebut Mikroskop optik. Mikroskop yang dirakit dari lensa optik memiliki kemampuan terbatas dalam memperbesar ukuran objek. Hal ini di sebabkan oleh limit difraksi cahaya yang ditentukan oleh panjang gelombang cahaya.(Anonim,2008)
Setelah itu Antony Van Leeuwenhoek (1632-1723) terus mengembangkan pembesaran Mikroskopis. Antony Van Leeuwenhoek sebenarnya bukan peneliti atau ilmuwan yang profesional. Profesi sebenarnya adalah sebagai ‘wine terster’ di kota Delf, Belanda. Ia biasa menggunakan kaca pembesar untuk mengamati serat-serat pada kain. Tetapi rasa ingin tahunya yang besar terhadap alam semesta menjadikan ia salah seorang penemu Mikrobiologi.Leewenhoek menggunakan Mikroskopnya yang sangat sederhana untuk mengamati air sungai, air hujan, ludah, feses dan lain sebagainya. Ia tertarik dengan banyaknya benda-benda kecil yang dapat bergerak yang tidak terlihat dengan mata biasa. Ia menyebut benda-benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’ yang menurutnya merupakan hewan-hewan yang sangat kecil. Penemuan ini membuatnya lebih antusias dalam mengamati benda-benda tadi dengan lebih meningkatkan Mikroskopnya.Akhirnya Leewenhoek membuat 250 Mikroskop yang mampu memperbesar 200-300 kali (Gabriel,1998).
Pada saat ini, telah banyak jenis Mikroskop yang berhasil ditemukan dan tentunya lebih modern. Perbesaran yang dihasilkan pun jauh lebih besar dan ada pula yang dapat dianalisis melalui komputer. Adapun jenis-jenis Mikroskop yang berkembang saat ini adalah Mikroskop Elektron. Mikroskop elektron pertama di desain oleh Knoll dan Ruska di Jerman pada tahun 1932. Pada Mikroskop ini, pancaran elektron digunakan untuk mengungkap objek yang lebih kecil dari 2000 amstrong, di mana objek sekecil ini tidak mungkin dilihat oleh Mikroskop cahaya.(Gabriel,1998)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
A.Alat
1.Mikroskop adalah alat optik yang digunakan untuk mengamati objek yang berukuran kecil (mikro). Akan dibahas lebih detail pada Acara Ia.
2. Alat-alat lain
1. Gelas benda (gelas obyek, obyek glass)
Adalah sepotong gelas empat persegi panjang yang biasanya berukuran 25 x74 cm, tempat meletakkan sediaan yang akan diamati dalam mediun cair dan ditutup dengan gelas penutup.
2. Gelas penutup
Adalah gelas tipis, biasanya bujur sangkar dengan ukuran 18 x 18 cm, 20 x 20 cm, 22 x 22 cm atau 24 x 24 cm. Gelas penutup berguna untuk menutup sediaan yang terletak diatas gelas benda, agar obyektiftidak bersentuhan dengan sediaan atau cairan diamana sediaan itu berada.
3. Silet
Diperlukan silet yang baru untuk dapat membuat irisan yang sangat tipis.
4. Jarum preparat
Adalah jarum dari logam dengan pemegang dari logam atau kayu.Ujung jarum ini ada yang lurus ada yang bengkok. Jarum preparat berguna untuk memindahkan irisan-irisan ke gelas benda atau meletakkan tempat yang lain. Juga sebagai alat bantu untuk meletakkan gelas enutup.
5. Kuas halus
Berguna untuk memindahkan irisan yang halus yang akan rusak bila dipindahkan dengan jarum preparat.
6. Pinset
Merupakan alat dari logam yang berupa seperti penjepit, dengan ujung bermacam-macam, seperti lurus, bengkok, tumpul dan runcing. Pinset berguna untuk mengambil bahan-bahan seperti : rambut biji, rambut buah atau selaput tipis sari tubuh tumbuhan untuk dipindahkan ke atas gelas benda.
7. Batas gelas
Berguna untuk meminahakan zat kimia ke atas gelas benda.Setiap habis dipakai harus dicuci dengan ari bersih dan dikeringkan denganlap.
8. Lap katun
Lap katun berguna membersihkan gelas benda (gelas obyek), gelas penutup dan batang gelas.
9. Kertas penghisap
Biasanya adalah kertas merang.Disediakan untuk menghisap cairan yang berlebihan di luar dan di atas gelas penutup.Juga dipakai untuk memasukkan zat kimia pada sediaan yang telah ditutup dengan gelas penutup dan telah ada medium 2 lainnya.Zat kimia yang diteteskan pada satu sisi gelas pentup, dan pada sisi yang berlawanan ditempelkan kertas penghisap.
10. Lap flanel
Berguna khusus untuk membersihkan lensa mikro.
B.Bahan
Daun Rhoeo discolor
3.2 Cara Kerja
1. Keluarkan mikroskop dari kotaknya. Periksa nomor mikroskop yang saudara gunakan, kemudian periksa bagian-bagian mikroskop (lensa dan sebagainya) dalam keadaan lengkap dan baik. Apabila ada kekurangan atau kerusakan segeralah laporkan kepada dosen pembimbing atau asisten.
2. Amati dan gambarlah mikroskop yang saudara pakai. Gambarkan semua bagian-bagiannya secara detail dan pada lembar terpisah deskripsikan fungsi dari setiap bagian mikroskop yang anda gambar.
3. Kemudian setelah selesai, Asisten akan memberikan sediaan kepada setiap kelompok. Letakkan sediaan di atas meja mikroskop sedemikian rupa sehingga spesimen terdapat di atas lubang meja. Pasanglah objektif paling lemah (10x).
4. Ada 2 tahap pepekerja yang harus dilakukan dalam penggunaan sediaan dengan mikroskop, yaitu :
4.1 Mencari bidang pengelihatan:
• Arahkan buluh teropong pada pengamat
• Pilih obyektif dengan pembesaran lemah dengan memutar revolver hingga obyektif tersebut terletak di atas lubang meja benda.
• Diagfragma dibuka selebar-lebarnya.
• Sambil mata kita melihat ke dalam teropong, cermin kita gerakkan untuk menangkap sinar hingga diperoleh bidang pengelihatan putih bersih.
4.2 Mencari bayangan sediaan:
• Meja objek diturunkan dengan memutar sekrup.
• Gelas benda dengan objek yang kita amati diletakkan di atas meja benda dan dijepit dengan penjepit.
• Sambil dilihat dari samping, meja benda dinaikkan perlahan-lahan atau diturunkan hingga lensa obyektifhampir mengenai gelas penutup.
• Sambil melihat kedalam teropong, meja benda diturunkan atau dinaikkan perlahan-lahan sampai diperoleh bayangan yang jelas. Bila jarak lensa dengan sediaan telah melebihi 1 cm tetapi belum diperoleh bayangan yang jelas, maka diulangi lagi mengatur jarak lensa dengan sediaan dari awal. Apabila tetap tidak diperoleh bayangan, kemungkinan besar obyek belum tepat di bawah lensa obyektif.
• Bayangan tersebut dapat dijelaskan dengan :
• Mengatur jarak sediaan dengan lensa obyektif.
• Menurunkan kondensor untuk mengurangi pemutaran sinar, sehingga batas-batas obyek lebih jelas.
• Apabila ingin mengganti skala pembesaran dari lemah ke kuat atau sebaliknya, putarlah revolver (tanpa mengubah sekrup pengatur) sampai lensa obyektif yang dikehendaki tepat berada di atas obyek.








Keterangan:
1. Lensa Objektif
Bagian ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik dan tentunya diperbesar. Dimana perbesaran dari lensa ini dapat kita atur dengan rolover. Bagian ini merupakan lensa yang dekat dengan object yang diamati.
2. Lensa Okuler
Bagian ini bertugas membentuk suatu bayangan maya tegak dan diperbesar dari lensa yang dijelaskan di nomor 1. Jika lensa objective dekat dengan benda yang diamati maka lensa okuler ini dekat dengan mata pengamat.
3. Pemutar kasar dan halus
Bagian ini berfungsi untuk menaik turunkan tabung secara cepat (untuk pemutar kasar) dan lambat (untuk pemutar halus) dimana tabung mikroskop atau yang lebih lazim disebut tubus ini berfungsi untuk menghubungkan antara lensa okuler dan objectif.
4. Diafragma
Bagian ini bertugas untuk mengatur jumlah atau banyaknya cahaya yang masuk.
5. Meja dan penjepit preparat
Seperti pada namanya bagian ini berfungsi sebagai tempat dan penjepit object yang akan diamati yang dijepit dengan kaca supaya tidak bergeser yang bisa mengganggu proses pengamatan atau pengukuran.
6. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
7. Panggung mikroskop
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat. Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass. Pada beberapa mikroskop lain, panggung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
8. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung
9. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
10. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
11. Kaki mikroskop
Bagian utama yang bertugas sebagai penompang dan penyangga dari instrumen ini.









4.2 Pembahasan
Mikroskop terdiri dari 2 jenis yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.Jenis mikroskop yang digunakan dalam percobaan ini adalah mikroskop elektron. Mikroskop elektron memiliki bagian-bagian yang dapat menunjang kerjanya mikroskop dengan baik. Masing-masing bagian ini memiliki fungsi yang berbeda, antara lain : lensa okuler yang berfungsi memperbesar benda yang dibentuk oleh lensa objektif; lensa objektif berfungsi untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati, umumnya ada tiga lensa onjektif dengan perbesaran 4x, 10x, dan 40x; kondensor merupakan lensa tambahan yang berungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk ke dalam mikroskop; adapun tabung mikroskop yang berfungsi untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan; tombol pengatur fokus kasar berfungsi untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun dan naik secara cepat; tombol pengatur fokus halus berfungsi untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat sehingga tabung mikroskop turun dan naik dengan lambat; revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan; gagang mikroskop berfungsi sebagai pegangan saat membawa mikroskop; meja preparat (meja sediaan) berfungsi untuk meletakkan benda/objek yang akan diamati; penjepit kaca objek berfungsi untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser; diafragma berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek dan berfungsi mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop; cermin berfungsi untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop; kaki mikroskop berfungsi untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan baik diatas meja.
Pada saat percobaan ini dilakukan, ketika irisan daun Rhoe discolor diletakan pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diletakan diatas meja preparat mikroskop.objek (irisan daun Rhoe discolor) yang akan diamati tersebut selanjutnya dijepit dengan penjepit preparat agar tidak mudah bergeser pada waktu pengamatan. Saat benda diamati dengan perbedaran lemah (10x10) dan tanpa perlakuan apapun maka bayangan yang nampak kepada pengamat adalah terbalik ke bawah,ketika diletakan pada kaca objek dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diletakan diatas meja preparat dan dijepit dengan penjepit preparat, maka ketika diamati dengan perbesaran lemah (10x10) maka bayangan yang nampak kepada pengamat adalah bagian-bagian sel nampak terbalik.
Irisan daun Rhoe discolor yang diamati pada waktu yang berbeda, ketika dikeser ke kiri, maka bayangan masing-masing akan nampak berpindah ke kanan (digeser menggunakan pengatur penjepit) dan sebaliknya ketika digeser ke kanan, maka bayangan akan nampak berpindah ke kiri. Adapula ketika digeser ke depan, maka bayangan yang nampak akan berpindah ke belakang dan sebaliknya ketika digeser ke belakang, maka bayangan yang nampak akan berpindah ke depan.
Dari hasil pengamatan tersebut, dapat diketahui bahwa bayangan yang nampak akan selalu terbalik dan juga tentunya lebih besar dari ukuran semula sesuai dengan pengaturan perbesaran mikroskop yang diinginkan. Bayangan yang nampak terbalik dan diperbesar tersebut disebabkan karena adaya lensa cembung pada lensa objektif yang berhadapan langsung dengan benda untuk pembentukan bayangan pertama dan adanya lensa cembung yang ke-2 pada lensa okuler yang berada dekat dengan mata pengamat. sifat lensa cembung akan membentuk bayangan yang maya, terbalik, dan diperbesar. itulah sebabnya bayangan irisan daun Rhoe discolor ketika diamati selalu terbalik, maya dan diperbesar. ketika lensa objektif diubah ke perbesaran yang lebih besar, maka bayangan irisan daun Rhoe discolor akan lebih terlihat jelas dibandingkan dengan sebelumnya.











BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dapat disimpulkan sebagai berikut:
o Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop biasa (mikroskop optik) dan mikroskop elektron. Bagian-bagian mikroskop terdiri dari:Lensa okuler,Tabung mikroskop,Makrometer (sekrup pengarah kasar),Mikrometer (sekrup pengarah halus),Revolve,Lensa objektif, Panggung mikroskop,Diafragma,Kondensor,Lengan mikroskop,Cermin reflektor,Kaki mikroskop.
o Dapat mengetahui cara mengggunakan dan merawat mikroskop
5.2 Saran
Selama praktikum berlangsung hendaknya waktu pengamatan diatur sedemikian rupa demi ketertiban dalam pelaksanaan .dalam penggunaan mikroskop hendaknya memperhatikan posisi mikroskop agar posisi objek bisa terlihat dan praktikan sebaiknya memperhatikan perawatan mikroskop terkhusus lensa agar tidak berjamur dan mikroskop tidak lembab.









DAFTAR PUSTAKA
Anonim 2008 http://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_cahaya”>mikroskop cahaya.Diakses tanggal 04 Oktober 2013
Gabriel, J. F. 1998. Fisika Kedokteran. Universitas Udaya Press, Bali.
Pratiwi, D,A. 2003. Biologi Umum. Jakarta, Erlangga.
Anonim 2009 http ://id.wikipedia.org/wiki/Mikroskop_elektron”>mikroskop elektron.Diakses tangal 04 Oktober 2013
Anonim 2008 http://caramembuatpreparat.com
Diakses tanggal 06 Oktober 2013
























PERTANYAAN DAN TUGAS
1. Gambarkan mikroskop yang saudara amati lengkap dengan bagian-bagiannya. Pada lembar terpisah deskripsikan secara lengkap bagian-bagian mikroskop serta fungsi masing-masing.
2. Sebutkan jenis-jenis mikroskop serta kegunannya.
3. Jelaskan cara-cara perawatan mikroskop di laboratorium.
4. Perhatikan pengamatan saudara: Cara memperkirakan perbesaran adalah perbesaran okuler dikalikan dengan perbesaran objektif. Misalnya okuler 4x dan objektif 10x. Jadi, total perbesaran ialah 40x.


























Jawaban:
1. Bagian Mikroskop dan Fungsinya

1. Lensa okuler
Merupakan bagian yang dekat dengan mata pengamat saat mengamati objek. Lensa okuler terpasang pada tabung atas mikroskop. Perbesaran pada lensa okuler ada tiga macam, yaitu 5x, 10x, dan 12,5x.
2. Tabung mikroskop
Merupakan penghubung lensa okuler dan lensa objektif. Tabung terpasang pada bagian bergerigi yang melekat pada pegangan mikroskop sebelah atas. Melalui bagian yang bergerigi, tabung dapat digerakkan ke atas dan ke bawah.
3. Makrometer (sekrup pengarah kasar)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung mikroskop ke atas dan kebawah dengan pergeseran besar.
4. Mikrometer (sekrup pengarah halus)
Merupakan komponen untuk menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran halus.
5. Revolver
Merupakan pemutar lensa untuk menempatkan lensa objektif yang dikehendaki.
6. Lensa objektif
Merupakan komponen yang langsung berhubungan dengan objek atau specimen.Perbesaran pada lensa objektif bervariasi, bergantung pada banyaknya lensa objektif pada mikroskop.
7. Panggung mikroskop
Merupakan meja preparat atau tempat sediaan obek/specimen.Pada bagian tengah panggung mikroskop terdapat lubang untuk jalan masuk cahaya ke mata pengamat. Panggung digunakan untuk meletakkan sediaan objek atau specimen. Pada panggung terdapat dua penjepit untuk menjepit object glass.
8. Diafragma
Merupakan komponen untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop. Diafragma ini terpasang pada bagian bawah panggung mikroskop.
9. Kondensor
Merupakan alat untuk memfokuskan cahaya pada objek atau specimen. Alat ini terdapat di bawah panggung
10. Lengan mikroskop
Merupakan bagian yang dapat dipegang waktu mengangkat mikroskop atau menggeser mikroskop.
11. Cermin reflektor
Digunakan untuk menangkap cahaya yang masuk melalui lubang pada panggung mikroskop, yakni dengan cara mengubah-ubah letaknya. Cermin ini memiliki permukaan datar dan permukaan cekung. Permukaan datar digunakan jika sumber cahaya cukup terang dan permukaan cekung digunakan jika cahaya kurang terang.
12. Kaki mikroskop
Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kebanyakan kaki mikroskop berbentuk seperti tapal kuda.
2. Berdasarkan sumber cahayanya, jenis-jenis mikroskop dibagi atas:
1.Mikroskop Cahaya,Jenis mikroskop yang satu ini mempunyai kemampuan memperbesar objek sebanyak 1000 kali lipat. Ia memiliki bagian penyangga yang kokoh juga berat. Bagian tersebut memiliki fungsi sebagai penopang. Mikroskop cahaya tersusun atas 3 dimensi lensa antara lain lensa objektif, lensa okuler dan juga lensa kondesor. Lensa kondesor memiliki fungsi untuk menerangi objek yang hendak diamati serta menerangi lensa lainnya.lensa objektif berperan sebagai pembentuk bayangan pada tingkatan pertama. Bagian lensa ini yang menentukan susunan serta bagian dari objek yang diteliti.lensa okuler berfungsi memperbesar bayangan yang dihasilkan atau dibentuk oleh lensa objektif.
2.Mikroskop Elektron. Jenis mikroskop yang satu ini bisa mengamati sebuah objek dengan pembesaran sampai 2 juta kali. Ia menggunakan teknologi elektro magnetic juga elektro static dalam mensetting pencahayaan juga tampilan objek. Mikrosko jenis ini memang cukup luar biasa sebab mampu menampilkan gambar lebih jelas juga dengan resolusi yang lebih sempurna ketimbang jenis mikroskop lainnya.
mikroskop cahaya kembali dibagi menjadi dua kelompok umum yang didasarkan pada tingkat kerumitan kegiatan pengamatannya, jenis-jenis mikroskop tersebut adalah:

1.Mikroskop Diseksi, yakni jenis mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian permukaan.
2.Mikroskop yang digunakan untuk mengamati bagian dalam objek.
Mikroskop jenis kedua ini kemudian dibagi lagi menjadi dua bagian, antara lain:
a.Mikroskop Monokuler, yakni jenis mikroskop yang digunakan mengamati bagian dalam objek dengan menggunakan 1 lensa okuler saja.
b.Mikroskop Binokuler, adalah jenis mikroskop yang digunakan juga mengamati bagian dalam objek tetapi lensanya berjumlah 2 lensa okuler.
3. Cara-cara perawatan mikroskop di laboratorium
1. Mikroskop harus disimpan di tempat sejuk, kering, bebas debu dan bebas dari uap asam dan basa.Tempat penyesuaian yang sesuai ialah kotak mikroskop yang dilengkapi dengan silica gel, yang bersifat higroskopis, sehingga lingkungan sekitar mikroskop tidak lembab.

2. Bagian mikroskop non optik, terbuat dari logam atau plastik, dapat dibersihkan dengan menggunakan kain fanel.Untuk membersihkan debu yang terselip di bagian mikroskop tersebut dapat digunakan kuas kecil atau kuas lensa kamera.

3. Lensa-lensa mikroskop (okuler, objektif, dan kondensor) dibersihkan dengan menggunakan tisue lensa yang diberi alkohol 70%. Jangan membersihkan lensa menggunakan sapu tangan atau lap kain.

4. Sisa minyak imersi pada lens objektif dapat dibersihkan dengan xilol (xylene). Pada penggunaan xilol haruslah hati-hati, jangan sampai cairan xilol menempel pada bagian mikroskop non optik, karena akan merusak cat atau merusak bahan plastik, dan juga jangan menggunakan larutan ini kebagian lensa yang lain kecuali produsennya menyatakan bahwa tindakan tersebut aman.

5. Sebelum menyimpan mikroskop, bersihkan selalu mikroskop tersebut, terutama hapus semua minyak imersi di permukaan lensa, sehingga partikel yang halus tidak menempel dan menggumpal serta mengering. Minyak dan partikel halus pada lensa dapat mengaburkannya dan menyebabkan goresan. Hal ini menurunkan kemampuan lensa.

6. Sebelum menyimpan mikroskop,meja mikroskop diatur lagi dan lensa objektif dijauhkan dari meja preparat dengan memutar alat penggeraknya ke posisi semula, kondensor diturunkan kembali, lampu dikecilkan intensitasnya lalu dimatikan (kalau mikroskop listrik).

4. untuk mengatur pembesaran mikroskop harus dimulai dari perbesaran paling rendah.perbesaran awal dimulai dari perbesaran okuler 4kali dan perbesaran objektif 10 kali sehingga total perbesaran adalah 40 kali.lalu dilanjutkan dengan perbesaran okuler 6 kali dan perbesaran objektif 40 kali sehingga perbesaran total ialah 240 kali.dan begitu seterusnya sampai perbesaran selanjutnya.





Jumat, 30 Agustus 2019

Contoh Essay: KONTRIBUSIKU UNTUK INDONESIA



Sejak kecil saya aktif mengikuti kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan mengikuti beberapa ajang perlombaan seperti olimpiade dan cerdas cermat. Saya juga aktif di beberapa organisasi yakni OSIS, pramuka, club sains, dan PIK-R. Semasa kuliah saya aktif dalam berbagai kegiatan Himpunan Mahasiswa Agroekoteknologi (Himagrotek). Saya berperan sebagai sekretaris bidang informasi dan komunikasi. Organisasi ini memberi banyak pengalaman demi mendukung kemampuan akademik saya dalam bidang pertanian. Himagrotek mengadakan kegiatan seperti lomba pangan alternatif, Himagrotek berkebun, kemah bakti sosial dan lain-lain yang menjadikan kami mahasiswa Agroekoteknologi lebih terpacu untuk terlibat langsung dalam ilmu yang kami geluti ini. Saya juga aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa sebagai anggota bidang pengabdian masyarakat dan juga mengikuti salah satu komunitas Seni Budaya untuk dapat turut berperan dalam pelestarian budaya Indonesia khususnya Bengkulu.


Sewaktu menempuh pendidikan di Universitas Bengkulu saya gemar mengikuti acara-acara seperti seminar kepemimpinan, pelatihan kewirausahaan, perlombaan, pagelaran budaya, bakti sosial dan sebagainya, baik sebagai peserta maupun panitia. Tanpa mengesampingkan kegiatan akademik, saya mengikuti kegiatan tersebut dengan tujuan menambah, wawasan, soft skill,dan membantu pihak-pihak yang membutuhkan. Saya selalu menanamkan kepada diri saya bahwa ketika kita dapat membantu orang lain maka Tuhan akan membantu kita. Hal ini juga mendorong saya sehingga sering menjadi Co-Assisten praktikum pada beberapa mata kuliah yakni; Genetika, dasar-dasar agronomi, pengendalian organisme pengganggu tanaman, perkembangbiakan vegetatif, dan fisiologi tanaman.


Sebagai seorang Sarjana Pertanian lulusan Program Studi Agroekoteknologi Universitas Bengkulu, tentunya saya memiliki amanah yang besar bagi negeri ini. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang ditularkan kepada orang lain. Sampai saat ini saya masih aktif menjadi asisten dosen. Saya ikut mambantu mengkoreksi tulisan skripsi dan juga artikel yang akan diterbitkan pada salah satu jurnal di jurusan tempat saya pernah menempuh pendidikan S1. Melalui kegiatan ini saya berharap tulisan-tulisan yang akan diterbitkan tersebut dapat lebih baik, berbobot, dan berkualitas sehingga dapat diterima dengan baik di kalangan universitas, nasional dan internasional. Begitu banyak hasil penelitian baik dari mahasiswa maupun dosen yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh petani maupun untuk penelitian lebih lanjut, akan tetapi hasil penelitian tersebut tidak terpublikasikan dengan baik sehingga manfaatnya menjadi kurang optimal. Saya berharap dengan turut berperan dalam bidang ini, dapat membantu memberi solusi masalah-masalah dibidang pertanian baik ditingkat petani maupun para ahli.


Bertolak dari pengalaman saya melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi, saya tertarik memperdalam ilmu dalam bidang pemuliaan tanaman dan bioteknologi. Benih yang merupakan salah satu indikator penting dalam keberhasilan budidaya tanaman perlu dieksplor lebih sehingga dapat berproduksi lebih tinggi dan menghasilkan kualitas yang mampu bersaing di pasaran. Indonesia merupakan negara agraris akan tetapi untuk kebutuhan sandang dan pangan masih terus saja mengimpor dari luar negeri. Produk buah dan sayuran masih banyak dikuasai oleh produk dari Thailand, Filiphina, Jepang, dan lain-lain. Salah satu cara meningkatkan kualitas dan kuantitas produk lokal yakni pemuliaan tanaman dan bioteknologi. Jika Indonesia dapat menerapkan hal tersebut dengan didukung sumber daya manusia yang profesional dimasa mendatang indonesia dapat meminimalisir impor dan bahkan dapat swasembada pangan. Saya berharap melalui beasiswa LPDP ini saya bisa melanjutkan pendidikan untuk memperluas ilmu pengetahuan saya sehingga dapat berkontribusi lebih baik bagi negeri ini.

Selasa, 27 Agustus 2019

Contoh Essay: SUKSES TERBESAR DALAM HIDUPKU




Predikat anak perempuan pertama dan cucu pertama dalam keluarga merupakan suatu prestise yang harus saya jalani dalam hidup. Saya berasal dari keluarga yang berlatarbelakang ekonomi pas-pasan dan memiliki dua saudara perempuan. Hidup saya bukan hanya untuk diri saya sendiri tetapi untuk predikat-predikat yang harus saya raih. Saya selalu mengatakan kepada diri saya sendiri bahwa jika ingin terlihat jadilah orang yang diatas rata-rata.


Kesuksesan menurut saya adalah menang atas diri sendiri. Sejak kecil saya adalah pribadi yang pendiam dan sangat pemalu. Jangankan untuk berbicara dengan orang lain, bermain dengan teman sekelas saja saya sering merasa tidak percaya diri. Guru TK saya bahkan menyuruh teman-teman saya untuk mengajak saya bermain karna saya sering hanya diam dan menonton permainan mereka. Seiring berjalannya waktu saya mencoba memberanikan diri berinteraksi dengan orang lain. Suatu ketika saat saya duduk di kelas dua SMP saya mulai mengikuti organisasi di sekolah. Hal yang selalu saya ingat sampai saat ini adalah ketika saya berani mengacungkan tangan dihadapan semua orang untuk mencalonkan diri menjadi ketua osis. Saya pun dengan rasa percaya diri yang sudah saya kumpulkan sejak lama berhasil mengalahkan ketakutan dalam diri saya. Walaupun saat itu saya kalah satu poin atas lawan saya dan hanya menduduki jabatan wakil ketua, tapi saya menganggap ini adalah sukses terbesar dalam hidupku karena berhasil melawan musuh terbesar dalam diriku.


Sikap berani mengambil keputusan menjadikan diri lebih siap dalam menghadapi setiap rintangan dalam hidup. Diawal perkuliahan saya banyak mendapat cibiran dari teman-teman dan orang terdekat saya karena saya memilih kuliah di bidang pertanian. Banyak yang meragukan jika saya bisa menyelesaikan kuliah tepat pada waktunya dan mendapat nilai yang baik. Tahun demi tahun saya menjalani perkuliahan dengan tekad yang kuat agar saya bisa membuktikan bahwa perkataan mereka tidak benar. Saya kuliah dengan giat dan tetap aktif di beberapa organisasi hingga akhirnya saya bisa menyelesaikan kuliah saya dalam kurun waktu 3 tahun 3 bulan untuk jenjang S1. Bukan hanya lulus kurang dari 4 tahun, tapi syukur kepada Tuhan saya juga memiliki IPK 3,55, nilai yang tinggi untuk alumni Fakultas pertanian yang selama ini di nilai jurusan yang sulit.
Bagi saya sukses bukan hanya untuk diri saya, dengan pencapaian saya ini saya bisa membuat orang tua dan seluruh keluarga tidak malu serta bangga telah menyekolahkan saya selama ini. Mereka berulang kali dengan bangganya berkata kepada setiap yang bertanya bahwa anak mereka berhasil lulus dari fakultas pertanian dengan prestasi diatas rata-rata. Di atas itu semua, senyum di wajah mereka ketika saya wisuda merupakan salah satu sukses terbesar dihidupku.


Setiap orang punya standar kesuksesan masing-masing. Saya ingin menggapai sukses saya yang selanjutnya yakni menjadi bermanfaat bagi orang lain, agama, bangsa dan negara. Setelah menyelesaikan pendidikan, saya ingin mewujudkan cita-cita saya menjadi dosen dan menjadi pengusaha perkebunan cengkeh sehingga bisa membuka lapanan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, sehingga hal tersebut dapat membantu kesejahteraan masyarakat dan membantu kaum yang membutuhkan. Hal tersebut saya pilih karena sukses terbesar dalam hidup bukan hanya sukses tapi juga mampu membahagiakan orang lain dan menikmati kesuksesan tersebut.

Kamis, 29 Oktober 2015

Contoh LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA ACARA 3.HUKUM MENDEL II

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
ACARA 3.HUKUM MENDEL II


Hevia Purnama Sari
NPM:E1J013014
Shift:A1 Selasa (12.00-14.00)
 Kelompok: 3 (tiga)

 LABORATORIUM AGRONOMI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2014


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Dasar Teori
Dalam hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of  Independent assortmen of genes atau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya.Fenotif adalah penampakan atau perbedaan sifat dari suatu individu tergantung dari susunan genetiknya yang dinyatakan dengan kata-kata (misalnya mengenai ukuran, warna, bentuk, rasa, dsb). Genotif adalah susunan atau konstitusi genetik dari suatu individu yang ada hubungannya dengan fenotif; biasanya dinyatakan dengan simbol/tanda pertama dari fenotif. (Syamsuri, 2004)
Hukum Mendel 2 ini dapat dijelaskan melalui persilangan dihibrida, yaitu persilangan dengan dua sifat beda, dengan dua alel berbeda. Misalnya, bentuk biji (bulat+keriput) dan warna biji (kuning+hijau). Pada persilangan antara tanaman biji bulat warna kuning dengan biji keriput warna hijau diperoleh keturunan biji bulat warna kuning. Karena setiap gen dapat berpasangan secara bebas maka hasil persilangan antara F1 diperoleh tanaman bulat kuning, keriput kuning, bulat hijau dan keriput hijau.(Anonim.2009).
Hukum pewarisan Mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya 'Percobaan mengenai Persilangan Tanaman'. Hukum ini terdiri dari dua bagian: Hukum pemisahan (segregation) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Pertama Mendel, dan Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment) dari Mendel, juga dikenal sebagai Hukum Kedua Mendel. Hukum mandel 2 adalah persilangan antara dua tetua yang mempunyai dua sifat beda (dihibrid). Dalam hukum mendel II atau dikenal dengan The Law of Independent assortmen of genesatau Hukum Pengelompokan Gen Secara Bebas dinyatakan bahwa selama pembentukan gamet, gen-gen sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya (Suryati, Dotti.2011).
1.2 Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan kali ini adalah menentukan dan membuktikan perbandingan fenotipe menurut hukum mendel pada persilangan dengan dua sifat beda (dihibrid)
BAB II
BAHAN DAN METODE  PRAKTIKUM
2.1 Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam pratikum antara lain:
1. Kancing genetik 4 warna
2. Dua buah stoples
2.2 Cara Kerja
1.      Mengambil sepasang gen merah, putih, kuning dan hijau. Dalam hal ini warna gen merah (B) membawa sifat untuk bentuk biji bulat dan dan dominan terhadap putih (b) pembawa sifat untuk bentuk biji keriput. Sedangkan warna gen kuning (K) adalah pembawa sifat untuk warna biji kuning dan dominan terhadap warna hijau (k) pembawa sifat untuk warna biji.
2.      Selanjutnya membuka pasangan gen diatas. Hal ini diumpamakan sebagai pemisahan gen pada saat pembentukan gamet dari kedua induk. Pada proses ini diasumsikan bahwa fertilisasi terjadi secara acak.
3.      Menentukan kombinasi genotipe yang terbentuk pada F1.
Membuat pasangan model gen untuk meneruskan macam gamet yang terbentuk pada F1. Harus diingat bahwa 1 pasang model gen diangap satu macam gamet.
4.      Membuat model gamet yang sama seperti diatas (langkah 4) masing-masing 16.
5.      Delapan pasang dari masing – masing pasangan model gen dimasukkan kedalam stoples I dan 8 pasang lagi ke stoples II. Dikocok atau diaduk sehingga bercampur dengan baik.
6.      Secara serentak dan acak, diambil model gamet dari masing – masing pasangan model gen dimasukkan kedalam stoples tersebut, lalu pasangkan guna menentukan kombinasi genotipenya.
7.      Mencatat hasil kombinasi yang didapatkan. Bila dari stoples I terambil model gen (gamet) pasangan putih-kuning (bK) dari stoples II terambil merah-hijau (Bk), maka kombinasi genotipenya adalah BbKk. Demikian seterusnya.
8.      Pasangan yang terambil kembalikan ke stoples masing – masing dan lakukan pengambilan sebanyak 32x dan 64x.


BAB III
HASIL
Tabel 1.Nisbah Pengamatan Fenotipe
Fenotipe
Genotipe
Frekuensi genotipe
Rasio fenotipe
32 X
64 X
32 X
64 X
Bulat kuning
BBKK,BbKK,BBKk,BbKk
2,6,4,4
5,8,10,12
16
35
Bulat hijau
BBkk,Bbkk
3,5
5,7
8
12
Keriput kuning
bbKK,bbKk
1,4
4,8
5
12
Keriput hijau
bbkk
3
5
3
5
Total
9
32
64
32
64

Tabel 2.Perbandingan/Nisbah Fenotipe Pengamatan/Observasi (O) dan Nisbah     Harapan/teoritis/expected
Fenotipe
Pengamatan
Harapan
Deviasi
32 X
64 X
32 X
64 X
32 X
64 X
Bulat kuning
16
35
18
36
-2
-1
Bulat hijau
8
12
6
12
2
0
Keriput kuning
5
12
6
12
-1
0
Keriput hijau
3
5
2
4
1
1
Total
32
64
32
64
0
0








BAB IV
 PEMBAHASAN
Dari hasil yang telah didapatkan pada percobaan persilangan dihibrid yaitu dua sifat beda dengan menggunakan kancing genetik yang berjumlah empat warna dengan warna merah (B) pembawa sifat untuk bentuk biji bulat dan dominan terhadap putih (b) pembawa sifat untuk bentuk biji keriput Sedangkan warna gen kuning (K) adalah pembawa sifat untuk warna biji kuning dan dominan terhadap warna hijau (k) sebagai pembawa sifat untuk warna biji hijau. Setelah dipilih secara acak untuk frekuensi genotipe sebanyak 32 x, didapatkan fenotipe :
Bulat-Kuning dengan genotipe          : (BBKK) :2, (BbKK) :6, (BBKk) :4, (BbKk) :4
Bulat-hijau dengan genotipe              : (BBkk) :3, (Bbkk) :5
keriput-Kuning dengan genotipe       : (bbKK) :1, (bbKk) :4
Keriput-hijau dengan genotipe          : (bbkk) :3
Jadi, didapatkan rasio fenotipe secara berurutan, yaitu : 16 : 8 : 5 : 3 dengan total 32.
            Untuk pemilihan secara untuk frekuensi genotipe sebanyak 64 x, maka didapatkan fenotipe :
Bulat-Kuning dengan genotype          : (BBKK) :5, (BbKK) :8, (BBKk) :10, (BbKk) :12
Bulat-hijau dengan genotype              : (BBkk) :5, (Bbkk) :7
keriput-Kuning dengan genotype       : (bbKK) 4, (bbKk) :8
Keriput-hijau dengan genotype          : (bbkk) :5
Jadi, didapatkan rasio fenotipe secara berurutan, yaitu : 35 : 12 : 12 : 5 dengan total 64.
            Saat hasil semua pengamatan telah didapatkan, selanjutnya ialah melakukan perbandingan dengan cara setiap pengamatan yang dilakukan dikurang angka harapan pada setiap percobaan masing-masing sebanyak 32 x dan 64 x, maka didapatkan hasil deviasi.
            Hasil rasio fenotipe/pengamatan yang telah didapatkan tadi secara berurutan, maka didapatkan:
·         Untuk frekuensi genotipe 32 x
Fenotipe : Pengamatan – Harapan = Deviasi
Bulat-Kuning              : 16 – 18 = -2
Bulat-hijau                  : 8 – 6 = 2
keriput-Kuning            : 5– 6 = -1
keriput- hijau               : 3 – 2 = 1
Totalnya, didapatkan dengan cara menjumlahkan setiap hasil deviasi maka hasilnya = 0.
·         Untuk frekuensi genotipe 64 x
Fenotipe : Pengamatan – Harapan = Deviasi
Bulat-Kuning              : 35 – 36 =-= -1
Bulat-hijau                  : 12– 12 = 0
keriput-Kuning            : 12– 12 = 0
keriput- hijau               : 5 – 4 = 1
Totalnya, didapatkan dengan cara menjumlahkan setiap hasil deviasi sehingga hasilnya 0.
Dari hasil percobaan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa frekuensi Fenotipe untuk percobaan 32X=16:8:5:3, dan untuk percobaan 64X=35:12:12:5 mendekati angka rasio fenotipe hukum mandel 2 yaitu 9:3:3:1
Hukum Mendel II (Independent Assortment of Genes)
Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Menurut hukum ini, setiap gen / sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen / sifat lain. Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid.
Persilangan Dihibrid
P1
BBKK
x
Bbkk
(Biji bulat berwarna kuning)
(Biji keriput Hijau)
G1
BK
x
Bk
F1
BbKk
P2
BbKk
x
BbKk
G2
BK, Bk, bK,bk
BK, Bk, bK,bk
Pada waktu pembentukan gamet parental ke-2, terjadi penggabungan bebas (lebih tepatnya kombinasi bebas) antara B dan b dengan K dan k. Asortasi bebas ini menghasilkan empat macam kombinasi gamet, yaitu BK, Bk, bK, bk. Proses pembentukan gamet inilah yang menggambarkan fenomena Hukum Mendel II.
Menurut seorang ahli matematika dari Inggris Goodfrey Harold Hardy dan dokter Jerman, Wilhelm Weinberg secara terpisah mempublikasikan mengenai kesetimbangan gen dalam populasi yang dikenal sebagai Hukum Hardy-Weinberg di tahun 1908.
Jika frekuensi alel A di dalam populasi diumpamakan p, sedangkan frekuensi alel a diumpamakan q, maka kemungkinan kombinasi spermatozoa dan sel ovum pada perkawinan individu heterozigot Aa x Aa yaitu:
P. Aa X Aa G A ; a A ; a F1. AA (p2) : 2 Aa (pq) : aa (q2) Jumlah = p2 (AA) : pq (2 Aa) : q2 (aa)
Karena (p+q)2 = 1, maka p+q = 1, sehingga p = 1 – q
Untuk mencari frekuensi dua buah alel di dalam suatu populasi digunakan Hukum Hardy-Weinberg:
p2 (AA) + 2pq (Aa) + q2 (aa) (p+q)2 = 1, sehingga (p+q) = 1, p = 1 – q
menghitung frekuensi gen kodominan Dari 1000 orang penduduk yang diperiksa golongan darahnya berdasarkan sistem MN, ditemukan 640 orang bergolongan M, 320 orang MN dan 40 orang N. Berapakah frekuensi alel LM dan LN dalam populasi itu?
Penyelesaian: misal p = frekuensi untuk alel LM, q= frekuensi untuk alel LN , maka menurut Hukum Hardy-Weinberg:
p2LMLM + 2pqLMLN + q2LNLN
q2 = 40/1000 = 0.04 q = 0,04 = 0.2 p + q = 1 p = 1- 0.2 = 0.8 Jadi : frekuensi alel LM = p = 0.8 frekuensi alel LN = q = 0.2
menghitung frekuensi gen jika ada dominansi Di dalam satu populasi didapatkan 64% perasa PTC, 36% bukan perasa PTC. Bagaimana perbandingan frekuensi genotipe yang terdapat dalam populasi?
Penyelesaian: Genotipe kelompok bukan perasa PTC diberi simbol tt; genotipe kelompok perasa PTC diberi simbol TT atau Tt.
Frekuensi genotipe tt = 36% atau 0,36%. Jadi frekuensi gen t dalam populasi = 0,36 = 0.6. T + t = 1, maka T = 1- 0.6 T = 0.4.
Frekuensi genotipe dapat dihitung sebagai berikut:
0.4 T 0.6 t 0.4 T 0.16 TT 0.24 Tt 0.6 t 0.24 Tt 0.36 tt
Jadi, perbandingan frekuensi genotipe yang terdapat didalam populasi adalah:
TT : Tt : tt = 16 : 48 : 36 = 4 : 12 : 9
menghitung frekuensi alel ganda Persamaan (p + q) = 1, hanya berlaku apabila terdapat dua alel pada suatu lokus autosomal. Apabila lebih banyak alel ikut terlibat maka dalam persamaan harus digunakan lebih banyak simbol. Misalnya pada golongan darah sistem ABO dikenal tiga alel, yaitu IA, IB,I|O. Misalnya: p = frekuensi alel IA
q = frekuensi alel IB r = frekuensi alel i
Maka persamaan menjadi (p + q + r) = 1. Hukum Keseimbangan Hardy-Weinberg untuk golongan darah sistem ABO berbentuk sebagai berikut: p2IAIA + 2 pr IAIO + q2IBIB + 2qr IBIO + 2pq IAIB + r2 IOIO
Sebagai contoh Mendel melakukan percobaan dengan menanam kacang ercis yang memiliki dua sifat beda. Mula-mula tanaman galur murni yang memiliki biji bulat berwarna kuning disilangkan dengan tanaman galur murni yang memiliki biji keriput berwarna hijau, maka F1 seluruhnya berupa tanaman yang berbiji bulat berwarna kuning. Biji-biji dari tanaman F1 ini kemudian ditanam lagi dan tanaman yang tumbuh dibiarkan mengadakan penyerbukan sesamanya untuk memperoleh keturunan F2 dengan 16 kombinasi yang memperlihatkan perbandingan 9/16 tanaman berbiji bulat warna kuning : 3/16 berbiji bulat warna hijau : 3/16 berbiji keriput berwarna kuning : 1/16 berbiji keriput berwarna hijau atau dikatakan perbandingannya adalah ( 3 : 3 : 1 ).
Dihibrida membentuk empat gamet yang secara genetik berbeda dengan frekuensi yang kira-kira sama karena orientasi secara acak dari pasangan kromosom nonhomolog pada piringan metafase meiosis pertama. Bila dua dihibrida disilangkan, akan dihasilkan 4 macam gamet dalam frekuensi yang sama baik pada jantan maupun betina. Suatu papan-periksa genetik 4 x 4 dapat digunakan untuk memperlihatkan ke-16 gamet yang dimungkinkan. Rasio fenotipe klasik yang dihasilkan dari perkawinan genotipe dihibrida adalah 9:3:3:1. Rasio ini diperoleh bila alel-alel pada kedua lokus memperlihatkan hubungan dominan dan resesif .
Fenotipe-fenotipe tipe keturunan yang dihasilkan oleh suatu uji silang mengungkapkan jumlah macam gamet yang dibentuk oleh genotipe parental yang diuji. Bila semua gamet individu diketahui, maka genotipe individu itu juga akan diketahui. Suatu uji silang monohibrida menghasilkan ratio fenotipe 1:1, menunjukkan bahwa ada satu pasang faktor yang memisah. Suatu uji silang dihibrida menghasilkan ratio 1:1:1:1, menunjukkan bahwa ada dua pasang faktor yang berpisah dan berpilih secara bebas Suatu genotipe dihibrida adalah heterozigot pada dua lokus. Dihibrida membentuk empat ssgamet yang secara genetik berbeda dengan frekuensi yang kira-kira sama karena orientasi acak dari pasangan kromosom nonhomolog pada piringan metafase meiosis pertama. Uji silang (test cross) adalah perkawinan genotipe yang tidak diketahui benar dengan genotipe yang homozigot resesif pada semua lokus yang sedang dibicarakan.
Apabila dua pasang gen yang tidak bertaut terdapat dalam hibrida, nisbah fenotipe pada F2 adalah 9:3:3:1. uji silang tanaman dihibrida menghasilkan nisbah 1:1:1:1;. Makin banyak jumlah gen (pasangan alel) makin banyak jumlah kelas fenotipe dan genotipe pada F2. Metode garis cabang dalam analisa genetik menyederhanakan penentuan kelas-kelas fenotipe dan genotipe.Dan dapat dilihat bahwa kemungkinan peluang antar gen-gen tersebut adalah 9: 3: 3: 1. dan kemungkinan yang terjadi jika dalam percobaan tidak menunjukkan hasil seperti tersebut, berarti mempunyai sifat epistasif. Faktor (alel) yang mengatur karakter yang berbeda (dua atau lebih sifat yang dikenal) memisah secara bebas ketika terbentuk gamet.
Menurut Kimbal (1983), dalam percobaan biologis tidak mungkin didapat data yang segera dapat dipertanggung jawabkan seperti halnya matematika. Sehubungan dengan itu, adanya penyimpangan atau deviasi antara hasil yang didapat dengan hasil yang diharapkan secara teorotis harus dievaluasi. Evaluasi tersebut dilakukan dengan cara chi-square test. Dari pengamatan ini menunjuk kan bahwa, untuk X hitung : Mh =0,65, Mk= 0,81, Ph=0,02, Pk- 0,29 , jika di bandingkan dengan x² tabel = 7,81, maka hipotesis di terima.













BAB V
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan, maka didapatkan kesimpulan bahwa semua kombinasi bahan genetik dapat muncul dalam keturunannya, dan selalu dalam proporsi yang sama dalam setiap generasi. Rasio fenotipe persilangan dihibrid, yaitu 9 : 3 : 3 : 1. Walaupun dalam percobaan ini hasilnya tidak sama persis, tetapi hasilnya hampir mendekati. Total deviasi untuk semua frekuensi genotipe 32 x dan 64 x hasilnya 0. Hal ini membuktikan bahwa informasi genetik selalu ada meskipun ciri tertentu tidak tampak di dalam beberapa generasi karena didominasi oleh gen yang lebih kuat. Dalam generasi yang akan dibentuk, bila ciri dominan tidak ada, ciri terpendam itu akan muncul lagi.
















DAFTAR PUSTAKA
Syamsuri, istamar dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga
Anonim 2009. Hukum Mendel II. http://samudra-fox.blogspot.com/2009/05/hukum-mendel-1.html. 30 Maret 2014
Suryati, Dotti. 2014. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu.
Anonim 2010.http://biologi.engviet.com/biologi/evolusi/ 31 maret 2014
Kimball, J.W., 1983. Biologi. Jilid I Edisi Kelima. Diterjemahkan olehS.S. Tjitrosomo dan N. Sugiri. Erlangga, Jakarta.

















Pertanyaan
1.    Ada berapa kombinasi genotipe yang muncul dari persilangan tersebut?
2.    Tulis perbandingan fenotipe yang diperoleh!
3.    Jelaskan prinsip persilangan yang dilakukan diatas dengan kejadian di alam nyata?
Jawaban:
1.Ada sembilan macam  kombinasi genotipe yaitu, BBKK, BBKk, BbKK, BbKk, BBkk, Bbkk, bbKK, bbKk, bbkk
2. Pada rasio fenotipe 32 x.
·  Bulat-Kuning              : 16
·  Bulat-hijau                  : 8
·  Keriput-Kuning           : 5
·  Keriput-hijau               : 3

Pada rasio fenotipe 64 x.
·  Bulat-Kuning              : 35
·  Bulat-hijau                  : 12
·  Keriput-Kuning           : 12
·  Keriput-hijau               : 5
Perbandingan fenotipe mendekati angka 9 : 3 : 3 : 1.

3. Persilangan dihibrid adalah persilangan dua tetua yang mempunyai lebih dari satu sifat beda. Tujuan dari persilangan ini adalah mempelajari hubungan antara pasangan-pasangan alel dari karakter gen tersebut. Dalam kehidupan, prinsip persilangan ini sangat berperan penting dalam kehidupan bahwa setiap individu yang memiliki dua pasang atau dua sifat, maka sifat tersebut dapat diturunkan secara bebas dan tidak bergantung pada pasangan sifat yang lain dan ini membuktikan bahwa di dalam kehidupan, setiap organisme yang memiliki sifat atau gen berbeda tidak akan saling mempengaruhi.Misalnya untuk memperoleh tanaman strawberry yang rasanya manis dan berbuah besar, maka disilangkan tanaman strawberry yang rasanya asam dan berbuah besar dengan tanaman strawberry yang rasanya manis dan berbuah kecil. Sehingga F2 yang terbentuk diharapkan tanaman strawberry yang rasanya manis dan berbuah besar.